Gunung Kidul sebagai daerah yang sering diasumsikan sebagai
wilayah yang tandus dan kering, ternyata banyak menyimpan keindahan alamnya.
Salah satunya yaitu Air Terjun Sri Gethuk, ya .. siapa sangka di tengah hutan
kayu putih yang kering dan tandus ini Tuhan menyelipkan alam yang begitu indah.
Jika tuhan sudah berkehendak apa si yang nggak mungkin gaess..
Tepatnya di Desa Bleberan, Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Perjalanan menuju Air Terjun Sri Gethuk pun dimulai. Ketika itu bulan Desember
2014 dan cuaca pun cukup bersahabat, perjalanan diawali dari pusat kota
Yogyakarta menuju Desa Bleberan memakan waktu kira-kira satu setengah jam lah
gaess.
Seampainya di areal wisata Air Terjun Sri Gethuk kita pun
harus memilih jalan mana yang akan kita lalui untuk menuju Air Terjun Sri
Gethuk tersebut, karena ada dua pilihan jalan.
Jalan pertama yakni menyusuri jalan setapak dengan
pemandangan sawah nan hijau berhiaskan
nyiur kelapa, sedangkan pilihan jalan kedua yakni menaiki rakit melawan arus
sungai Oya (dengan tambahan biaya retribusi rakit). Tentu saya dan saudara saya
memilih untuk menaiki rakit yang lebih menantang adrenalin.
Namun waktu itu kita kurang beruntung karena aliran sungai
Oya sedang terlihat coklat, tak seperti biasanya yang terlihat hijau dan tenang
dengan di hiasi tebing-tebing yang gagah berdiri di kanan kiri sungai, namun
taka apalah masih ada lain waktu untuk kembali kesana.
Tak berapa lama menaiki rakit, suara gemuruh mulai
terdengar. Air Terjun Sri Gethuk menanti di depan mata. Bebatuan yang indah di
bawah air terjun membentuk undak-undakan nan indah dengan air yang selalu
mengalir di sela-selanya, seakan memanggil siapa saja yang dating untuk bermain
di dalam air.
Subhanallah .. Luar Biasa ciptaanMU ..
![]() |
Dan beberapa kata yang dapat ku ucap ketika itu “ Sungguh
Indah Negri ini” :D
Biaya :
- Masuk areal wisata : Rp. 10.000; per orang
- Rakit : Rp 15.000; per orang
0 comments:
Post a Comment