Berjalan berputar-putar di kota yang ku tak tahu apa sebutannya
Tiada aroma selain panik ancam khawatir dan tergesa-gesa
Raung sirine meraung, debu dan asap bergulung
Tak terhitung sampah menggunung menelan cakrawalanya
Pepohonan kehilangan teduhnya, pun teduh kehilangan ramahnya
Ramah tamah terbaca agenda di baliknya
Raung sirine meraung, debu dan asap bergulung
Tak terhitung sampah menggunung menelan cakrawalanya
Wangi nafas hujan menghilang terlupakan
Riangnya nyanyi angin tertelan deru mesinnya manusia yang menggila putarnya
Gerus rakusnya manusia tak berujung nafsunya
Sumpal sungainya
Pangkas gunung-gunungnya
Bedil satwanya
Beton sawah-sawahnya
Keruk tanahnya
Babat pohon-pohonnya
Sampahi langitnya
Asapi udaranya
lirik lagu Telan Cakrawalanya adalah milik hak cipta penuh dari FSTVLST saya menulis ulang kembali sebagai bentuk apresiasi sebuah karya seni musik.